Media OKU Timur, Menurut informasi dari penduduk di wilayah itu dan dikuatkan oleh buku-buku terbitan lokal (Nawawi, penerbit Mutiara Baturaja?) dan catatan-catatan pribadi, Komering berasal dari kata India yang berarti Pinang.
Sebelum abad ke IX daerah tersebut sedang ramai-ramainya mengadakan perdagangan pinang dengan India. Untuk mengumpulkan pinang di daerah itu oleh pembeli ditunjuklah seorang saudagar yang bertindak sebagai perwakilan perdagangan. Kebiasaan setempat menamai seseorang sesuai dengan tugas misalnya : saudagar lada, toke karet dan lain-lain.
Kepada wakil pedagang dari India ini rakyat menamainya sesuai dengan bahasa asal yang bersangkutan, yaitu Komering Sing, berarti “Juragan Pinang”. Makam Komering Sing masih ada di dekat pertemuan sungai Selabung dan Waisaka di hulu kota Muara Dua. Dari tempat makam tersebut dinamailah sungai yang mengalir hingga ke Muara, dengan nama “Sungai Komering”. Mulai saat itu semua penghuni di sekitar sungai tersebut dinamai Orang Komering, dan daerahnya dinamai Daerah Komering.
Wilayah Suku Komering
Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak di sebelah selatan barat daya Propinsi Sumatera Selatan meliputi daerah seluas 13.200 km atau 1.320.000 ha. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan daerah propinsi Lampung, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.
Jumlah penduduk daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu sekitar tahun 1979 lebih kurang 640.000 jiwa, “dianggap” terdiri dari 6 suku yaitu :
1. Komering
2. Ogan
3. Daya
4. Ranau
5. Semendo
6. Kisam
Dari ke-enam suku tersebut, suku Komering adalah yang terbesar penduduknya yaitu lebih kurang 270.000 jiwa. Kemudian berturut-turut suku Ogan dengan 90.000 jiwa, Daya 80.000 jiwa, dan selebihnya adalah penduduk pendatang baru dari luar Ogan Komering Ulu.
Ditinjau dari segi antropologi budaya (Cultural Historisch) terutama melalui identifikasi bahasa, masyarakat Ogan Komering Ulu dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu :
Kelompok pendukung budaya dan bahasa Seminung (Proto Melayu) terdiri dari suku-suku Komering, Ranau dan Daya.
Kelompok pendukung dari budaya Dempo atau Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu suku-suku Ogan, Semendo dan Kisam.
Asal Usul Suku Komering
Yang menarik perhatian dari suku bangsa Komering ini dikarenakan ia berada di tengah-tengah bangsa lainnya (Proto Melayu - Melayu Muda) namun tetap mampu mempertahankan identitasnya terutama dalam bahasa sebagai alat komunikasi antar mereka.
Bahasa Komering oleh sementara pengamat dikatakan banyak kesamaannya dengan bahasa Batak, juga logatnya. Ada ceritera rakyat yang mengatakan bahwa Batak dan Komering berasal dari 2 orang bersaudara. Antara kedua suku bangsa ini sering terdapat “senda gurau” untuk menyatakan masing-masing nenek moyang merekalah yang tertua.
Suku bangsa Komering dan suku bangsa Batak adalah berasal dari satu rumpun, bersama-sama termasuk Proto Melayu atau Melayu Kuno yang datang dari pegunungan perbatasan Burma dan Siam.
Suku bangsa Proto Melayu ini membawa budaya asal mereka dan berbaur dengan masyarakat asli di sekitar Seminung yang dari perpaduannya menimbulkan ras baru dan melahirkan suku bangsa Komering, Ranau, Daya dan Lampung pesisir (peminggir).
Sebelum abad ke IX daerah tersebut sedang ramai-ramainya mengadakan perdagangan pinang dengan India. Untuk mengumpulkan pinang di daerah itu oleh pembeli ditunjuklah seorang saudagar yang bertindak sebagai perwakilan perdagangan. Kebiasaan setempat menamai seseorang sesuai dengan tugas misalnya : saudagar lada, toke karet dan lain-lain.
Kepada wakil pedagang dari India ini rakyat menamainya sesuai dengan bahasa asal yang bersangkutan, yaitu Komering Sing, berarti “Juragan Pinang”. Makam Komering Sing masih ada di dekat pertemuan sungai Selabung dan Waisaka di hulu kota Muara Dua. Dari tempat makam tersebut dinamailah sungai yang mengalir hingga ke Muara, dengan nama “Sungai Komering”. Mulai saat itu semua penghuni di sekitar sungai tersebut dinamai Orang Komering, dan daerahnya dinamai Daerah Komering.
Wilayah Suku Komering
Kabupaten Ogan Komering Ulu terletak di sebelah selatan barat daya Propinsi Sumatera Selatan meliputi daerah seluas 13.200 km atau 1.320.000 ha. Di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ilir, di sebelah selatan dan barat berbatasan dengan daerah propinsi Lampung, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim.
Jumlah penduduk daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu sekitar tahun 1979 lebih kurang 640.000 jiwa, “dianggap” terdiri dari 6 suku yaitu :
1. Komering
2. Ogan
3. Daya
4. Ranau
5. Semendo
6. Kisam
Dari ke-enam suku tersebut, suku Komering adalah yang terbesar penduduknya yaitu lebih kurang 270.000 jiwa. Kemudian berturut-turut suku Ogan dengan 90.000 jiwa, Daya 80.000 jiwa, dan selebihnya adalah penduduk pendatang baru dari luar Ogan Komering Ulu.
Ditinjau dari segi antropologi budaya (Cultural Historisch) terutama melalui identifikasi bahasa, masyarakat Ogan Komering Ulu dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu :
Kelompok pendukung budaya dan bahasa Seminung (Proto Melayu) terdiri dari suku-suku Komering, Ranau dan Daya.
Kelompok pendukung dari budaya Dempo atau Melayu Muda (Deutro Melayu), yaitu suku-suku Ogan, Semendo dan Kisam.
Asal Usul Suku Komering
Yang menarik perhatian dari suku bangsa Komering ini dikarenakan ia berada di tengah-tengah bangsa lainnya (Proto Melayu - Melayu Muda) namun tetap mampu mempertahankan identitasnya terutama dalam bahasa sebagai alat komunikasi antar mereka.
Bahasa Komering oleh sementara pengamat dikatakan banyak kesamaannya dengan bahasa Batak, juga logatnya. Ada ceritera rakyat yang mengatakan bahwa Batak dan Komering berasal dari 2 orang bersaudara. Antara kedua suku bangsa ini sering terdapat “senda gurau” untuk menyatakan masing-masing nenek moyang merekalah yang tertua.
Suku bangsa Komering dan suku bangsa Batak adalah berasal dari satu rumpun, bersama-sama termasuk Proto Melayu atau Melayu Kuno yang datang dari pegunungan perbatasan Burma dan Siam.
Suku bangsa Proto Melayu ini membawa budaya asal mereka dan berbaur dengan masyarakat asli di sekitar Seminung yang dari perpaduannya menimbulkan ras baru dan melahirkan suku bangsa Komering, Ranau, Daya dan Lampung pesisir (peminggir).
postingan yang bagus ...
salam kenal
ya... salam kenal juga, terimakasih atas kunjungannya
saya setuju jika ada kekerabatan dengan suku batak.namun jika banyak kesamaan anda salah dan suku batak yang mana,apakah suku batak karo?suku batak toba?sukubatak mendailing?suku batak pakpak?suku batak simalungun?.jangan salah kawan suku batak banyak sukunya(sub suku).sama hal nya dengan etnis lampung dengan komering sebagai salah satu sub suku nya.suku komering yang paling banyak persamaanya ykni dengan sub suku lain dalam etnis lampung yakni suku lampung pesisir(krui,semaka,liwa,belalau,dsb)juga dengan sub etnis lampung lainnya.saya sudah banyak bergaul dengan orang batak baik suku batak karo,toba,simalungun,juka dngan jolma kumoring.tapi sangat sedikit sedikit sekali persamaannya.itu juga denga batak toba.sedangkan dengan karo,toba sangat bertolak belakang bahasanya bahkan mereka tdk saling mengerti untuk bercakap2.banyak hal dlm artikel ini yg saya setujui hanya berapa poin yg sangat mengganjal dan sangat miris.mengapa lampungphobia terasa kian nyata dlm artikel ini.sedangkan batak yang jelas2 di sebut kan dlm tambo nya(suku batak) sang bebatak menurunkan suku batak ,sang bebugis menurunkan suku bugis,lapung menurunkan etnis lampung,dengan komering sbg slah satu sub suku nya.kitalah yg akan merekatkan persatuan kita,lalu mengapa kita tak galakkan ANGKONAN RAM MUAKHI
aslm golarku mantori gunawan kini tinggal di palembang aku lahir dibelitang tepatnya di desa kerujon kecamatan SS III.Maaf tulisan sejarah komering ini bagus yang ngarang dan benyak saya membaca tulisan yang mirip dengan tulisan asal kemering. Namun aq bingung karna cerita ini berawal dari hulu sungai komering Pertanyaanya, bagai mana cara nenek moyang kita kesana TERBANGKAH atau harus menyusuri sungai kemoring yang panjanganya ratusan kolo bahkan ribuan kilo melawan derasnya arus sungai komering. Dan yang membuat bingung lagi suku kumering itu SUB Komering Lampung dan sejak kapan orang lampung mengaku orang komering. Mudah-mudahan dengan pertanyaan ini semoga tulisan asal usul suku komering jadi benar karna menulis dengan tampa melakukan rised yang benar maka akan terjungkir baliklah sejarah suku komering Makish dan maaf
aslm golarku mantori gunawan kini tinggal di palembang aku lahir dibelitang tepatnya di desa kerujon kecamatan SS III.Maaf tulisan sejarah komering ini bagus yang ngarang dan benyak saya membaca tulisan yang mirip dengan tulisan asal kemering. Namun aq bingung karna cerita ini berawal dari hulu sungai komering Pertanyaanya, bagai mana cara nenek moyang kita kesana TERBANGKAH atau harus menyusuri sungai kemoring yang panjanganya ratusan kolo bahkan ribuan kilo melawan derasnya arus sungai komering. Dan yang membuat bingung lagi suku kumering itu SUB Komering Lampung dan sejak kapan orang lampung mengaku orang komering. Mudah-mudahan dengan pertanyaan ini semoga tulisan asal usul suku komering jadi benar karna menulis dengan tampa melakukan rised yang benar maka akan terjungkir baliklah sejarah suku komering Makish dan maaf
Agen Togel Terpercaya
Bandar Togel Terpercaya
Agen Togel Singapore Pools
Bandar Togel Online Terpercaya
Agen Togel Terbaik Indonesia
Buku Mimpi